KESAN ANDA

KESAN ANDA
Suatu hari, Amru bin Ash bergejolak tentang perasaannya. Beliau ingin sekali bertanya kepada Rasulullah SAW tentang suatu hal. Karena ia sangat merasa bahwa Rasulullah SAW sangat mencintainya. Ia tidak kuat hanya dengan dugaan-dugaan semata. Ia sendiri ingin menyaksikan dari lidah beliau tentang itu. Maka, untuk menyakinkan dirinya, ia bertanya langsung kepada beliau,
“ Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling anda cintai?”
Rasulullah agak kaget mendengar pertanyaan itu. Lalu beliau menjawab Aisyah.
“ Yang aku maksud siapakah orang yang paling anda cintai dari kalangan laki-laki?”.
Amr pun berharap bahwa nama ialah yang akan keluar dari lisan Rasulullah, akan tetapi malah tidak sesuai harapan. Beliaupun menjawab ayahnya.
Amr bertanya lagi,”kemudian siapa?” beliau menjawab ‘Umar”. Ia bertanya lag, “kemudian siapa lagi?”....
Dan begitulah seterusnya, beliau menyebutkan hingga dua puluh nama sampai Amru bin ash terdiam. Dan dalam diammnya ia mengatakan dalam hati,” Akulah yang kedua puluh satu.”
.....................
Saudaraku, Lihatlah begitu Amru bin Ash merasa ialah laki-laki yang paling dicintai oleh rasulullah SAW. Jelas dengan alasan yang sangat kuat. Perhatian, kasih sayang, senyum ramahnya ketika berjumpa, dan tidak pernah memarahinya adalah landasan terkuat bagi dirinya untuk merasa bahwa ialah yang paling dicintainya.
Rasulullah memberikan ‘kesan’ yang sangat mendalam, sangat kuat, dan sangat menyentuh. Tentunya bukan kepada salah seorang sahabat saja, akan tetapi kepada semua orang yang bertemu dan berinteraksi kepada beliau. Sikap Amru bin Ash adalah wajar, dan saya rasa jika ada sahabat-sahabat yang lain yang bersikap seperti itu-pun adalah hal yang wajar. Dan faktanya, bahwa Amru bin Ash-pun tidak dikatakan oleh Rasulullah bahkan dalam jawaban yang ke dua puluh satu. Itu menunjukan bahwa masih banyak sahabat-sahabat yang berhak ia cintai sebelum Amru bin Ash. Ia menyadari akan hal itu, maka ia berhenti bertanya, dan ia mencoba menyenangkan dan menghibur diri sendiri bahwa mungkin saja ia yang ke dua puluh.
...............
Kesan memang sangat penting sekali. Ia berambisi kekuatan, ia mempunyai pengaruh. Seperti ia tidak mau hidup sendiri, akan tetapi ia ingin menularkan kepada yang lainnya tentaang ambisi ‘kesan’ yang ia ciptakan sendiri. Namun terkadang ia disepelekan, ia dinomor duakan, atau ia diremehkan. Makanya, banyak sekali orang yang tidak mempunyai kesan yang menawan ketika pertama kali misalnya, sehingga ia tidak dirindukan oleh orang yang pernah berjumpa dengannya. Karena itulah kita diingtakan lagi bahwa Kesan pertama ibarat sebuah tonggak awal yang menentukan penilaian seseorang terhadap anda. Agar tetap positif, maka kesan pertama-pun perlu dibangun sebaik mungkin.
Tak ayal lagi, Bahwa memang ‘Kesan’ harus ada dan berarti bagi seorang yang mempunyai visi dan misi terhadap kesan itu. apalagi seorang aktifis dakwah, pementor, murobbi/yah. Ini adalah hal yang paling mutlak yang perlu ia siapkan. Banyak sekali buku-buku atau artikel-artikel yang membahas tentang ini. Sampai-sampai John Maxwell Dalam bukunya “ Winning With People” mengatakan, “ Yang paling penting bagi anda ketika berinteraksi dengan orang lain adalah bukan produk (materi) yang akan anda tawarkan, akan tetapi yang paling penting dan berpengaruh adalah cara anda menyampaikannya.” Beliau mengatakan bahwa memang kesan dan cara penyampaian adalah hal yang penting, walau produk yang kita tawarkan gagal, akan tetapi mereka terbeli oleh ‘kesan’ yang kita ciptakan.

Sebuah toko bangunan/TB di daerah saya baru-baru ini baru dibuka. Mungkin banyak orang yang datang kesana, karena lebih dekat dengan rumah-rumah daerah saya tinggal. Ketika keluarga saya ingin merenovasi rumah, maka kita menjadi konsumen Tb itu. Ketika datang pertama kali, memang ada suasana yang ‘jelas’ saya merasa asing. Saya merasa sepi dari keramahan dan kelembutan seorang petugas disana ketika kita mendatangi tempat itu. Tapi, saya mewajarkannya dulu. Memesan barang, tapi katanya insya Allah besok jam 7 dikirim. Lalu saya diberi no. Telepon TB itu dan pulang. Sampai jam 8 tidak ada kabar sama sekali. Saya telepon, tapi tidak diangkat. Ketika nyambung mereka mengatakan tidak bisa sekarang, karena mobilnya mogok dan butuh pendinginan dulu (maksudnya berhenti dulu). Amarah saya sedikit naik dan mengatakan kenapa tidak konfirmasi. Saya sedikit kesal karena pekerja-pekerja rumah saya menunggu dari pagi. Bagaimana mau mulai, toh barangnya pun belum ada. Akhirnya saya langsung datang ke tempat itu dan tidak jadi memesan disana. Saya kesal, akan tetapi jangankan minta maaf, rasa bersalahpun tidak ada dalam wajah-wajah mereka.
Ketika dalam perjalanan, saya merenungi akan hal itu. saya mendapatkan bahwa hal yang paling penting bagi petugas itu adalah konsisiten, ramah, dan pelayanannya memuaskan. Jika saja ini sering terjadi, maka bisa dipastikan bahwa konsumen-konsumne akan berlari kepada TB yang lainnya. Apalagi Tb ini baru buka. Agaknya Bossnya kurang memahami keadaan ini. Maka kemudian hari-hari selanjutnya ternyata banyak kesaksian juga banyak Tb tersebut selalu seperti itu, bukan kepada saya saja bahkan kasus mereka banyak yang tidak memuaskan. Lalu saya memberianikan bertanya kepada orang yang pernah dikecewakan oleh Tb itu. Saya berkata,” Nanti, apakah bapak mau tetap sebagi konsumen Tb itu?”, lalu dengan tanpa jeda ia mengatakan, “ Saya ga akan kesana lagi, mening saya cari yang lain, meskipun jauh dan mahal.”!!!
.....................
Saudaraku, begitulah kesan-kesan yang terjadi pada masyarakat. Dan kita-pun akan merasakan perbedaan tingkat ‘kesan’ ketika kita datang kepada Bank-bank negeri dari pada kepada Bank-Bank Swasta misalnya Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, dll. Apakah kita merasakan perbedaan itu???

Sekarang sidah saatnya kita belajar memahami tentang keadaan ini. belajar tentang ‘kesan’ yang akan kita ciptakan. Berikut ini panduan-panduan dalam mmeningkatkan ‘kesan’ :
Bediri tegak
Berdiri tegak secara otomatis akan membuat seseorang terlihat lebih tinggi dan menimbulkan rasa percaya diri
Berjalan penuh percaya diri
Sebuah langkah percaya diri adalah salah satu tanda keyakinan bahwa anda optimis memandang sesuatu. Oleh karena itu, jika kita ingin membuat sinyal positif saat anda pertama kali bertemu dengan seseorang adalah denga memastika bahwa nada berjalan dengan penuh percaya diri. Jadi, jangan menyeret kaki anda atau berjalan dengan lesu dan tertunduk. Sebaliknya, berjalanlah dengan pandangan lurus kedepan dan langkah yang tegak untuk memancarkan kepercayaan diri.
Jaga kontak mata
Salah satu cara terbaik untuk membuat kesan positif pada seseorang adalah dengan melihat mata mereka langsung. Selian itu, jangan mudah segera berlalu dari pandangannya. Tataplah matanya selama beberapa detik. Ini akan membantu anda menciptakan sebuah ikatan pada dia.
Jabat tangan
Sesi ini harus dibuat singkat tapi penuh arti. Hal ini adalah sebah tanda bahwa anda yakin tentang siapa anda dan juga apa yang anda lakukan. Jangan membungkuk dan sambil menggoyang-goyangkan tangan, atau menyiratkan gemetar yang berlebihan. Keduanya adalah tanda bahwa anda gugup. Ingat, tersenyumlah ketika anda menjabat tangannya. Sebuah jabat tangan diakhir persuaanpun sangat diperlukan. Ini akan meninggalkan kesan yang baik serta sikap percaya diri bagi anda.
Memperkenalkan diri
Jangan mengibaratkan bahwa lawan bicara anda mengetahui nama dan alamat anda. Atau berharap bahwa dia akan menyapa anda. Ingat, orang belum tahu nama anda. Jadi anda jangan ragu untuk memperkenalkan diri kepada mereka. Sebisa mungkin, cobalah untuk mengetahui nama orang sebagai lawan bicara anda. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri anda.
Berikan perhatian
Tak peduli dengan siapa anda berinteraksi, tapi jangan pernah lupa untuk memberi perhatian ketika berbicara kepada mereka. Lakukan kontak mata selama pembicaraan. Kian anda sibuk dengan beberapa pemikiran yang lain, jangan perlihatkan mimik tersebut.
Bersikap tenang
Tidak peduli seberap gugup diri anda. Jika anda ingin membuat kesan pertama yang sempurna, anda harus bersikap santai. Jika anda stres, segera tampilkan aura santai anda. Ambil nafas dalam-dalam dan tampilkan wajah keyakinan anda. Hal ini juga akan membuat anda terlihat antusias dengan lawa bicara anda.
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Syah Dasrun - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger