Hidup memberi

Hidup adalah pilihan, pilihan untuk hidup. Hidup itu batu pijakan-pijakan untuk mengahntarkan kita kepada cita-cita hakiki. Dan semuanya dikehendaki oleh Allah yang Maha berkehendak. Akhir perjalanan kita (mau ataupun tidak mau) harus diselaraskan dengan-Nya. Pijakan-pijakan itu batu loncatan. Loncatan untuk naik ke jenjang berikutnya. Menjadi lebih baik, bermartabat, dan mulia derajatnya. Dan akhirnyapun kita harus memilih, kita harus membuat pilihan untuk kearah sana.
Bagi saya, pilihan-pilihan yang terpampang didepan adalah pilihan yang baik semua, hampir tidak ada cacat di dalamnya. Mengabdi dipondok, mengajar anak-anak baca al-quran, menyadarkan umat, mengisi halaqoh di sekolah-sekolah itu semua membuat saya hidup sebenarnya. Setelah itu datang tawaran menjadi pengajar di rumah tahfidz yusuf manshur, menjadi Imam di Islamic center, dan tawaran kerja yang lainnya, dan banyak pula tawaran melanjutkan study. Namun itu semua membuat saya bingung mana yang harus dipilih, mana yang harus diprioritaskan waktu itu. Akhirnya karena saya (sedikit hafal dan bisa sedikit sangkaan2) hancurlah semua pilihan-pilihan itu, lalu munculah kesan “PLIN PLAN” dalam diri saya dari orang lain.
Sejujurnya saya menyangkal itu, tapi mungkin memang kenyataannya seperti itu. Tapi argument saya begitu kuat dalam hal ini, pendekatan yang rasionalistis, pendekatan yang jarang ditemukan orang (sewaktu mereka bertahan hidup), dan pendekata yang terkesan “aneh dan Gila” kata orang. Siapa yang tidak dikatakan aneh jika ternyata jika ia mengambil pilihan itu, bergaji besar, terlihat berilmu di depan orang??? Siapa yang tidak aneh jika title “terkenal” malah saya tidak mengambilnya??? Siapa pula yang tidak aneh ketika malah peluang didepan mata, malah saya berikan kepada teman/sahabat saya???apakah itu bisa dikatakan tidak meninggalkan peluang???
Banyak sangkaan pada saya terhadap itu, tapi saya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah melihat pilihan-pilihan saya. Dia maha melihat apa yang sebenarnya saya inginkan. Semuanya tersandarkan kepada kecintaan saya terhadap teman-teman dekat saya. Saya harus berniat itsar (mementingkan mereka) terhadap mereka. Saya harus menghadirkan peluang itu kemudian untuk dihadirkan kepada mereka. Disadari ataupun tidak, berterimakasih ataupun tidak, itu tidak masalah. Saya berbahagia jika teman dekat itu bahagia, senyum kesenanangan, dan dekat bersama-Nya. Saya tidak mau jika mereka kusut, sedih mendalam, merasa terhimpit dengan kehidupannya.
Al-hamdulilah, sedikit demi sedikit harapan saya pada mereka tuntas sudah, dan itulah mungkin awal saya member cinta pada mereka. insyaAllah akan terus memberi cinta kepada mereka. Tapi ada satu hal yang itu semua tidak boleh berlarut-larut dalm kehidupan saya. Saya tidak banyak memberi, tapi jangan sibuk dengan orang lain, tapi harus diperhatikan tentang diri sendiri. Saya harus mengais dan memetik harapan saya. Saya harus menggapai angan-angan yang teratur itu. Sedikit demi sedikit terjawab sudah betapa Allah selalu menolong saya. Dan foKus keinginan saya kali ini adalah bisa ……. dengan baik dan lancar. Fokus saya mendorong untuk melanjutkan study tentang hal itu. Dan peluang itu diberikan, Ya, mungkin itulah perjuangan yang saya harus azzamkan. Harus masuk kesana dan belajar disana.
Tapi, semua itu sesuai dengan kehendak-Nya. Ya Rabb, jika itu ternyata batu loncatan saya, berilah saya kesempatan untuk kesana. Betahkanlah hamba disana, dan buatkanlah dengan sesegera mungkin Kehidupan dakwah untuk saya. Karena Asa yang selanjutnya adalah belajar ke timur Tengah. Ya Rabb, entahlah apakah ini hanya angan-angan atau harapan yang sempet tertunda. Tapi akan berusaha ya Rabb.
Rabb, tanpa kekuatann-Mu aku bukanlah apa-apa..
Tanpa pertolongan-Mu saya mungkin tersesat,,
Tanpa Karunia-Mu aku tidak pernah bersyukur….
Jadikanlah kecintaanku kepada-Mu adalah suatu kekuatan yang full power
Jadikan pula rindu kepada Rasulullah sebagai cambuk semangat dalam menjalankan sunnahnya…
Ya Rabb, maafkanlah aku…
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Syah Dasrun - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger