Agar tidak terfitnah


Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarakatuh…
Segala puji bagi Allah yang senantiasa mengikatkan akan hakikat cinta, cinta yang murni, cinya yang mengandung kekuatan, cinta yang menghidupkan, cinta yang meninggikan, dan cinta yang nanti di akhirat kelak ada suatu tempat yang indah, bukan untuk para Malaikat, bukan pula untuk para Nabi, bukan pula untuk Para Ulama. Ternyata cinta itu Allah berfirman,”Untuk dua orang saling cinta mencintai karena Allah. Subhanallah!!!
Engkaulah Rasullulloh, sang pecinta sejati, Qudwah dalam hal cinta, cinta beliau sanggup menghidupkan, membuat mata kita terbasah ketika beliau diakhir hanyatnya beliau bukan memanggil anak,istrinya,sahabat-sahabatnya, tapi beliau menyebut,”Umati…Umati…!!!” semoga kita termasuk Umat yang merindukan luasnya cinta beliau kepada kita.
Saudaraku…
Ana pun bukanlah yang terbaik dari kalian, bahkan ana rasakan bahwa ana lebih buruk dari kalian. Dosa-dosa yang telah kutanam kini telah subur memberatkan punggungku ini. Dan jika saja ini bukan permohonan dari seseorang, tentunya ana malu untuk membuat surat ini. Tapi,”barangsiapa yang menolong orang dari kesusahan, pasti Akan ditolong oleh Allah di akhirat!!”
Saudaraku…
Umar r.a pernah berkata kepada Rasullullah,”Ya Rasul, sungguh saya mencintai engkau sebagaimana saya mencintai diri saya sendiri!!”. Rasululloh tersenyum lalu beliau berkata,”Engkau harus mencintai saya melebihi engkau mencintai diri sendiri”. Umar diam dan menunduk dan selang beberapa detik Umar berjata dengan lantang dan tersenyum,”Ya saya mencintai engkau melebihi cinta saya kepada diri sendiri!!!”. Subhanallah…
Cinta adalah sesuatu yang tidak perlu diucapkan dan dituliskan, karena cintalah yang menerangkan cinta. Fenomena sekarangpun terjadi, banyak orang mengkaji cinta dalam hal bahasa, tapi sungguhnya sedikit sekali orang yang memahami cinta secara hakikat. Indah sekali ungkapan Ust Anis Mata mengatakan,”cinta adalah pekerjaan, bukan perasaan yang kita pahami saat ni!”. Beliau pun mengutip dari hadist,”bagaimana mungkin cinta biasa berubah dalam sekejap kalau cinta itu perasaan???, maka dari itu saya menyimpulkan bahwa cinta adalah pekerjaan.
Saudaraku…
Terkadang pemahaman cinta seseorang menuntut apa yang dikerjakaanya adalah sesuai dengan pehaman itu.
Jika cinta adalah permainan, maka ia akan menyakiti hati wanita, mempermainkan cinta, mengotorinya, dan bahkan menjadikan ia layaknya barang, sudah using dibuang tanpa ditangisi…
Kika cinta adalah nafsu, maka tuntutannya adalah ia melampiaskan nafsu, memenuhi hajatnya,bahkan membuat obyeknya menjadi hina seperti pemahaman cinta menurut orang-orang yunani,Persia, Pnompei,dll.
Jika cinta adalah Pelarian, maka cinta itu terasa indah tapi menyakitkan. Hinggap disana dengan tujuan supaya “rasa yang dulu hilang”. Setelah itu mereka lari menjauh. Sungguh ini lebih menyakitkan…
Namun jika cinta adalah anugerah, visi dan misi…tuntutannya adalah mencintai, tidak menuntut apakah mereka mencintai kita, berusaha mengmbalikan fitrah suci “cinta”, membersihkan noda-noda yang tersemat disini, mengagungkan cinta, meninggikan kalimat cinta dan berusaha untuk tidak pernah sedikitpun melepaskannya…!
Saudaraku…
Cinta yang kita punya bukannya cinta sembarangan,bukan pula permainan,nafsu, dan pelarian . tapi jauh melampau itu semua “anugerah”
Apakah cinta yang kita miliki seperti halnya media massa gemborkan?apakah cinta yang miliki kita menuntut symbol-simbol yang itu hanya dibolehkan bagi dua orang yang telah mengikrarkan cinta ini dihadapan Allah?
Ketika mereka berpacaran kita tidak…ketika mereka senang berduan kita didampingi yang lain..ketika mereka berkomunikasi tengah malam khusyu kita becinta dengan Allah lewat Tahajud dan Tilawah kita..ketika mereka apabila rindu lalu bertemu, kita berdzikir dan melakukan agenda untuk umat…
Jika kita ditanya setelah penjelasan itu,”Apakah kita sama dengan mereka? Kita berharap tidak sama!!!.
Bergetar hebat hati ini jika kita pahami ayat dalam Ali-Imron,”katakanlah:jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi da mengampuni dosa-dosamu.Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(QS.ali Imron 31).
Jadi seolah-olah Allah mengatakan Jika kamu cinta Aku,bukan cinta apapun yang tersematkan dalam orang awam tapi cinta yang terpahami oleh orang-orang sholeh, murni cinta dengan semurnu-murninya, sejernih-jernihnya maka sejatinya adalah mengikuti rasululloh SAW. Beliau mengajarkan bagaimana cinta seharusnya terjadi, bagaimana cinta seharusnya bisa membahagiakan, bagaimana seharusnya cinta itu bekerja. Ketika kita bermujahadah dalam memahami cinta dari sang guru Rasullullah, kebarokahan mengalir deras, salju-salju kenikmatan turus menetes kedalam hati ini, dan kenikmatan ini nyata adanya dan akan tetap terkenang sehingga kita bertobat kemudian Allah mengampuni dosa-dosa kita.
Saudaraku…
Jika kita butuh cinta untuk menggenapkan dien ini, carilah cinta yang disana kumpulan pecinta-pecinta sejati.Carilah cinta yang disana ada Allah dan RasulNya, walaupun semua orang menjauhi…
Carilah cinta dengan baik dan bijaksana..carilah cinta yang kita tidak berniat untuk mengotorinya..carilah cinta yang sebenarnya kita mencintai dia karena Allah…carilah cinta seseorang yang Allah RasulNya pun mencintai orang itu. Jauh sekali dengan ukuran dunia,ketampanan,harta,kedudukan…

Tapi terkadang saudaraku…
Syetan terkutuk selalu saja menggoda, bahkan syetannya jundi dakwah adalah lebih senior dan pengggodaanya lebih halus sekali. Selalu meng-kamuflasekan- hembusan syetan dengan atas nama Dakwah, sehingga seolah-olah kita yakin itu adalh da’wah ternyata…
Dalam Al-Qur’an banyak kata-kata syetan itu sendiri yang sebenarnya mereka telah memberikan warning bagi kia untuk tidak tergoda, coba lihat dalam surah Al-A’rof ayat 11 – 17. Di ayat 16 ada kata,”Laaqudanna” dan di ayat 17,”Laaatiyannahum”. Laa disana adalh taukid, sungguh-sungguh dan benar-benar. ,”Laaqudanna” berarti saya benar-benar akan (menghalang-halangi).. kata ,”Laaatiyannahum” berarti benar-benar pula akan mendatangi mereka…
Saudaraku…
Sering terjebak, dan sering pula kita lupa akan kenyataan yang ada. Ajakan-ajakan kebenaran ditinggikan, kita menyeru kembali Ke Al-qur’an Hadist, tapi…kiat pun terkadang menjauhinya. Padahal disana ada kehidupan, ada kebahagiaan,ada senyuman yang menawan. maka dari itu Terciptalah Sahabat sejati yang terkadang pula kita tersadarkan oleh mereka…
Anapun memnyesalkan pemahaman mereka terhadap sahabat sejati itu. Bukan sahabat jika kita salah mendiamkan,bukan sahabat ketika ada keinginan yang jelek tidak mencegahnya, buka pula sahabat ketika kita sedih menjauhi, dan bukan pula sahabat ketika kita kaya mendekati…
Keagungan makna sahabat itu tercermin pada masa Rasulullah, masa sahabat, masa tabiin…apakah kita tidak mendengar Umar selalu meminta izin untuk membunuh seseorang kepada Rasullah, tetapi (sahabat Umar)Abu bakar tidak mendiamkannya bahkan beliau selalu mencegah umar supaya tidak membunuh???Apakah kita tidak mendengar juga orang-orang salaf selalu memberi nasehat karena jiwa mereka biasa melakukan kesalahan…

Saudaraku…
Ingin kiranya kita mempunyai teman-teman yang selalu mengarahkan kita kedalam hal kebaikan…
Ingin kiranya kita mempunyai teman yang bisa membawa kita ke syurgaNya…
Ingin kiranya nasehat yang kita berikan atapun terima menjadi penyejuk jiwa bukan menghina kita.

Agama adalah nasihat…!
Berilah peringatan, sungguh peringatan itu berguna bagi orang mu’min….
Selayaknya menjadi sahabat sejati…
ITU SEMUA MEMBUTUHKAN KESUNGGUHAN DAN TEKAD BAJA SUPAYA….
UMAT INI TIDAK AKAN TERFITNAH DENGAN KITA…
BAGAIMANA MUNGKIN KITA MENDAKWAHKAN ISLAM SEDANGKAN KITA…
YA RABB. Maafkanlah aku….kita dan kaum muslimin semuanya !!!
Katakanlah:”jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaanya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan (dari)berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan allah tiadk member petunjuk kepada orang-orang fasik (At-taubah :24)

(Ketika waktu Dluha…sang pemburu syurga menulis ungkapannya)

Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Syah Dasrun - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger