Sebenarnya


Assalamu’alaikum…
Allahlah yang menciptakan suatu roda kehidupan, menciptakan tuntutan untuk hidup sehingga kita bisa bertahan hidup hanya sebagai catur. Kehendak Allahlah semua apapun yang terjadi pada diri kita, seperti Allah menciptakan akal supaya kita bisa berpikir dengan matang dan jelas.
Inilah seorang hamba yang betapa dosa-dosa menutupi nuraninya,hamba yang tidak cukup berani mengatakan lantang ungkapan ini didepan kalian..,karena hamba yang fakir ini tahu, melalui sebuah tulisan mungkin akan sedikit menerima dan memberi kekuatan, karena ungkapan ini tidak bentrok dengan kondisi seseorang dikala itu….
Saudaraku…
Betapa Islam ini mengatur kehidupan kita, membimbing kita, mengarahkan kita agar kita kembali kepada-Nya, karena Allah Maha mengetahui bahwa kehidupan dunia ini menghancurkan akhirat, melupakannya, mencoba untuk menghapusnya dengan gemerlap dunia yang berlaku untuk orang kafir dan munafik.
Jalan yang kita tempuh saat ini adalah bisnis syari’ah, bisnis yang tujuan yang paling hakiki adalah turut membantu para jundi dakwah selama ini, namun penempuhan yang kita coba untuk memulai adalah disisi ini, bidang yang menurut kita bidang yang asa penyadaran umat ini akan cepat tersadar dan akhirnya mereka kembali kepada Allah…
Jika kita berprinsip seperti itu, maka tuntutannya adalah kita harus memahami seperti apa bingkai’bisnis syariat itu’???bagaimana esensinya??bagaimana aplikasinya??dll… Mungkin kita akan malu dihadapanNya saat kita memakai ‘simbol’ ini ternyata esensinya jauh dari hakikatnya, malah kita mencoba memeranginya, mencoba menggantikannya dengan teori-teori yang diciptakan barat, dan pelbagai argument yang menyebabkan kita tidak tersadar bahwa kita penikmat teori-teori itu…
Semua tuntutan, bahaya, dan argument, telah kita lihat di masa Rasulullah, sahabat, dan ulama salaf tentang bagaimana kita belajar dari sana.
Ketika Khalid bin walid menjadi panglima perang, umat Islam tidak pernah terkalahkan, sampai bukan hanya bangsa Arab saja, seluruh dunia kaget ternyata Islam kuat dan tidak ada yang menandinginnya…kegembiraan selalu terpancar diwajah umat muslim, bahkan ketika mau beperang mereka sudah memastikan bahwa mereka akan menang.Tapi Bashirah Umar bin khattab yang waktu itu sebagai khalifah sangat tajam, lalu beliau memerintahkan Abu Ubaidilah untuk menggantikan Khalid sebagai panglima perang.
Kalian tahu ketika amanah itu datang, Abu ubaidah merasa tidak enak jika ketika pertempuran yang sedang bergejolak membuat sakit hati Khalid bin walid. Abu ubaidah kemudian berfikir bahwa nanti saja setelah perang berakhir baru beliau katakan amanah itu…
Mungkin Abu ubaidah saat itu tidak memahami kenapa Umar memerintahkan untuk mencopot jabatan Khalid bin walid, padahal prestasinya membuat sejarah dan tidak pernah terlupakan. Tentunya kejahilan masa lalu, tidak membuat Umar menghilangkan itu..betapa kita ingat sewaktu perang yarmuk, kekuatan musuh berlipat-lipat ganda dibandingkan dengan kekuatan islam saat itu. tapi sejarah membuktikan islam menang telak, betapa Khalid bin walid semenjak masuk islam hampir tidak melakukan kesalahan-kesalahan….tapi kenapa Umar bersikap seperti itu???
Setelah perang usai, kemuadian Khalid didatangi abu ubaidilah seraya mengatakan dengan sedikit menunduk,” wahai syaifullah, sesungguhnya aku diperintahkan Umar bin Khattab untuk menggantikan engkau sebagai panglima perang”!. Ketika itu Khalid yang sedang bergembira, berkata marah(yang mungkin kita langsung persepsi salah Khalid apa??…Tapi saudaraku, khalid tidak seperti itu, lalu beliau melanjutkan,”kenapa engaku mengatakan seperti ini sekarang, padahal Umar telah memerintahkan untuk mencopot jabatanku sewaktu perang berkecamuk???.” Aku tidak ingin menyakitimu wahai saudaraku tercinta,ketakutan akan engkau sakit hati membuatku berfikir berulang mencari saat yang tepat untuk berkata.
Setelah itu, sang Khalid bin walid berkata dengan lantang,” aku bertempur,berperang bukan karena Umar, tapi karena Allah!!!” subhanallah, beliau rela dicopot jabatannya. Dengan meninggalkan pertanyaan-pertanyaan. Setelah tabayun ke Umar, Umar berkata,” ketidakkalahan umat islam selama engkau pimpin telah menimbulkan fitnah besar. Aku khawatir engkau dituhankan, dipuji-dipuji, diagung-agungkan…aku khawatir umat islam jika engkau tetap seperti ini, fitnah itu bakal terjadi, aku khawatir engkau dilaknat Allah…jika aku copot jabatan engkau, umat Islam kan tersadar , siapa engkau, engkaupun bisa kalah dan umat nanti tersadar….” lembut umar.
Saudaraku…
Kita belajar bagaimana memahami proses kedudukan, jabatan, tidak berbeda walaupun sekelompok kedudukan kecil seperti smartzone ini. Umar saja begitu mengambil keputusan yang sangat cermat untuk menggantikan posisis Khalid karena khawatir, walaupun dalam segi moralitas masyarakat mungkin beranggapan ”tidak tahu terima kasih,dll”…tapi keputusan umar menyelamatkan Islam waktu itu. jika dalam akhlak yang bagus saja ada kekhwatiran, lalu bagaimanakah pendapat anda jika ada seseorang yang moralnya bermasalah tanpa kita tahu pembenaran pernyataan itu???
Kitapun teringat ketika Rasulullah menetapkan bahwa hukum mencuri itu dipotong tangannya, kemudian ada yang bertanya,”bagaimana jika ‘Aisyah(anak beliau) mencuri???,”jika anaku mencuri, aku akan memotong tangannya..!!!
Saudaraku…
Terhadap ujian kita kali ini adalah bagaimana memposisikan Iwan sebagai sekretaris,,,adalah benar kita jangan mengungkit kesalahan2 masa lalu, tapi kitapun harus sedikit paham untuk mengambil pelajaran…yang saya ungkapkan disini adalah kekhawatiran…
Kitapun tahu, aktifitas iwan luar biasa padat, berpayung lembaga2, dan kegiatan2 lainnya. Adalah sebagai suatu tanggung jawab, amanah yang kita terima adalah harus dilaksanakn dengan sebaik-baiknya…jika kita tidak melaksanakan, kita bersedih dan takut bagaimana nanti dihadapan Allah kelak. Kita khawatir Iwan tidak melakukan amanah di smartzone ini karena kesibukan diluar…khawatir jika nanti kedepan akan ada suatu masa yang akan kita sesali..dan yang penting kita khawatir bagaimana sang Iwan bertanggung jawab dihadapanNya.
Sungguh indah ketika Abdullah bin Abbas ketika meminta kepada Rasulullah suatu kedudukan, beliau tersenyum, kemudian berkata,”wahai pamanku,menyelematkan jiwa adalah lebih baik daripada menghitung-hitung dinar.”!!!
Kalau boleh saya meminjam kutipan itu, saya akan berkata,”wahai akhi, menyelamatkan sebuah jiwa adalah lebih baik daripada antum ada diposisi itu. kitapun khawatir engkau malah tersiksa dengan keadaan itu, walupun engkau belum tersadar dengan itu!!!”
Saudaraku…
Menyelematkan jiwa adalah lebik baik…
Walaupun mereka orang yang berpengaruh dimasyarakat
Menyelematkan jiwa adalah lebik baik…
Walaupun tutur katanya begitu memukau, bisa melunakkan hati objek konsumen
Menyelematkan jiwa adalah lebik baik…
Walaupun kita merasa kasihan dan merasa perhatiaan
Menyelematkan jiwa adalah lebik baik…
Walaupun kita terbeli dengan kebaikan-kebaikan beliau itu kepada kita.
Dan… Menyelematkan jiwa adalah lebik baik…
Sebagai pertanggung jawaban kita semua Kelak…

Itulah keputusan saya sebagai pimpinan kalian, dan ini hanyalah sebuah harapan yang tidak pernah terjadi jika kalian tidak sependapat dengan saya…syuro adalah keputusan tertinggi. Dan inilah pikiran saya sekarang ini. Saya berlindung kepada Allah dari keputusan syahwat ataupun hawa nafsuku,,,tiak ada kaitannya dengan masalah internal kita…saya berharap kalian tidak su’udzon terhadap saya. Saya adalah orang yang paling khawatir ketika ini semua terjadi…dan saya bertanggungjawab dalam hal ini. Mungkin ada diantara kalian mengatakan,”sok paham.sok hafal, telalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah, ataupun apapun yang kalian sangkakan kepada saya. Jika kalian berkata terlalu mempersalahkan ini, kenapa kita tidak memberlakukan iwan sebagaimana mestinya…apakah dengan digantikan posisi iwan, beliau malah mundur dari pengurus???kenapa tidak seperti halnya khalid bin walid???…dan itu adalah sebaik-baiknya kebijaksaan…kebijaksanaan yang walaupun mungkin iwan tidak merasa bersalah, tersakiti, tapi sungguh kita sebenarnya menyelamatkan Iwan. Biarlah kita tidak memaksakan beliau harus paham waktu dekat ini. Mudah-mudahan beliau paham dan meyadarinya, entah kapan…
Jika ternyata kalian tidak sependapat dengan ini semua, berarti saya gagal…dan jika gagal tidaklah pantas direktur ini disematkan di diri saya. Itu sebuah harga yang paling pantas terucapkan bagi seorang muslim (sampai detik ini pikiran saya,) sebagaimana telah kita ketahui bagaimana sikap seorang muslim ketika saya memahami ini semua…bukan pengecut, tapi kebijaksanaan…
Saya harap ketika kalian baca surat ini, satu pemintaan untuk saya, pilihan mana yang harus kalian tempuh, pilihan pertama dan pilihan kedua kemudian setelah itu kita syuro….
Indahnya kebijaksaan, keputusan dan penyelamatan jiwa….
Afwan jiddan, inilah imam sebenarnya..ekstra ordinary
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh….

Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Syah Dasrun - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger