Puzzle Kehidupan


Allah memberikan kekutan kepada kita untuk menyusun puzzle kehidupan ini. Allah yang memberikan energy pada kekuatan itu sehingga kita bisa melalui rintangan dengan mudah. Allah yang telah member ruh kehidupan itu agar kita bisa menjaga dan menyerahkan kembali kepada-Nya.
Keadaan hati membuat seseorang kehilangan arah tujuan, lupa tentang keberadaan dirinya, luap dengan symbol-simbol yang ia kenakan dan lupa dengan amanah-amanah dari Allah yang harus ia syiarkan. Keadaan seperti itu sangat rawan, bisa mengeluarkan kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan, membakar amalan yang sudah ia ia tumpuk untuk modal kedepan. Sunguh rugi dan menyesal jika keadaan itu menjangkit sebagian diantara kita.
Syetan begitu girang, gembira yang berapi-api jika mereka berhasil mengontrol keadaan hati seseorang. Karena jika sukses, hati bukan lagi ukuran untuk menentukan nilai kebenaran seperti slogan,”IKUTI KATA HATI NURANIMU”. Slogan itu berguna jika syetan tidak bisa menguasainya. Namaun bila syetan menguasainya, dia bisa membulak-balikan sesuatu yang haram menjadi halal dan sesuatu yang halal menjadi haram. Maka tidak aneh jika fenomena sekarang ini seperi itu, mereka menganggap itu benar padahal salah, menganggap itu salah padahal benar.
Namun kondisi hati itu akan tunduk jika ia bersedia berazzam untuk memperbaikinya dan menerima nasehat dari orang lain. Jika tidak, maka ia tidak bisa konsisten, tapi malah terpuruk dan tambah terpuruk dlam ketersesatan hidup.
Itulah yang sebenarnya a ingin ungkapakan kepada kalian tentang pentingnya nasihat. Nasihat dari hati dan buka dari diri. Karena nasehat dari diri sama artinya dengan ianya mengatakan bahwa aku tidak seperti dia, aku lebih baik dari dia. Sebailknya jika nasehat dari hati sama artinya berkata bahwa aku juga sama dengan dia tapi aku berusaha untuk menjadi lebih baik…
Menasehati itu penting, tapi jika menasehati setidaknya ia harus kuat dan tangguh. Karena nasehat itu memiliki senjata bermata dua, untuk yang menerima naseha dan untuk pemberi nasehat itu. Harus benar-benar kebal ketika malah yang menasehati itu diserang kembali oleh menerima nasehat. Entahlah apa mungkin ia merasa terancam dengan nasehatnya. Tapi yang sebenarnya bukan ia yang merasa terancam, tapi syetanlah yang merasa terancam.
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Syah Dasrun - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger