kehidupan adalah perjuangan

Kehidupan adalah perjuangan. Ya, saya, anda dan mereka pun paham dengan falsafah ini. Perjuangan itu adalah berkorban. Berkorban adalah terkorban. Belumlah dapat dikatakan perjuangan jikalau tidak ada Tadhhiyah (pengorbanan), dan seperti itulah sejarah mengatakan. Dalam Al-Qur’an sendiripun banyak tempat yang menjadi rukun berjihad, yaitu dengan harta dan jiwa kamu!!!
Berputar terus, terkadang diatas, terkadang dibawah. Seperti itulah kehidupan. Tetapi terkadang kita sendirilah yang membuat terpuruk dalam kehidupan. Yang semestinya naik keatas, ternyata masih saja dibawah padahal yang sebagaimana kaidah kehidupan setelah kesukaran akan dating kemudahan…!!! Ya Kita sendiri yang mempererat dan mengumpulkan kebusukan-kebusukan kejahatan kita, kegiatan-kegiatan kita hingga berlaku dzalimlah manusia yang bejat. Dan itu semua yang membuat kita terpuruh dihinakan oleh Allah SWT.
Yang merindukan kebaikan, kedamaian, ketentraman, ingin masuk surga, dijauhkan dari neraka dan mengharapkan pertemuan yang paling nikmat ketika bertemu dengan Allah, pasti mengharapkan Kebangkitan. Kebangkitan yang tidak sebatas ikatan geografis kenegaraan atau kedaerahan, akan tetapi kebangkitan berlandaskan ikatan Aqidah, kebangkitan Islam!!! Inilah yang mereka rindukan, ketika fenomena yang demikian menyesakkan dada, ketika islam dihina, diejek, dipanggil dengan panggilan terburuk, difitnah dengan fitnah yang telah terkonpirasi adalah hal yang membuat mereka demikian panas terbakar. Mereka ingin memastikan dan menyerukan kebenaran bahwa Islam jauh dengan itu, islam adalah rahmat bagi semesta Alam. Tidak tahukah mereka atau mereka pura-pura melupakan sejarah ketika Umar bin khattab menaklukan palestina, nashrani tidak diusir dari tanah yang dijanjikan itu, walau rasa sakit islam atas nurani begitu dalam dan bisa dijadikan hujjah untuk mengiusirnya. Atau Lihatlah shalahudin al ayyubi ketika menaklukan al-quds, rahib-rahib menggambarkan mereka akan dibantai ataupun diusir. Tetapi mereka salah!!! Mereka diberi pilihan, silahkan hidup disana, atau keluar dari daerah itu!!!




Merindukan Kebangkitan adalah keniscayaan. Ia terlahir dari kecemasan-kecemasan yang terkumpul antara idealisme dengan realitas. Idealisme keislaman yang amat tinggi yang terpusat pada rahmat bagi semesta Alam. Tetapi kenyataan yang ada sekarang adalah realita yang sebaliknya. Kecemasan yang muncul ketika itu adalah seperti inilah Islam, bukan seperti itu. Kecemasan itupun terlahir dari kenyataan antara harapan dan kenyataan. Harapan untuk bangkit sedang nyata sekali fenomena kehidupan terburuk sepanjang sejarah.
Namun, tidak semua orang merasakan kecemasan itu, bahkan hanya sedikit orang yang merasakan kecemasan itu. Yang sedikit merasakan kecemasan itu, hanya sedikit orang yang bangkit dari kecemasan itu…
Bagi orang yang ingin bangkit, rasa Cemas akan terurai ketika rasa sadar muncul dari hatinya. Sadar akan tugas dari-Nya sebagai khalifah, sadar akan kenyataan islam terpuruk, sadar akan pahala-pahala yang dijanjikan dan sadar ketika keharusan untuk bergerak dan bangkit dari keterpurukan menuju Cahaya Islam…
Atas kesadaran itu, tiada hal lain untuk menuntaskan perasaan positif itu kecuali dengan sikap bergerak!!! Yap, bergerak. Bergerak untuk mencari kedamaian, ketenangan dan keindahan. Bergeraklah, karena sumber itu begitu jauh darimu, kita tidak bisa hanya bermimpi untuk mendapatkannya hanya dengan diam.
Namun perjalanan untuk mencari itu tidaklah mudah, bahkan acapkali tidak nikmat. Rasa sakit, lelah, lemah, putus asa selalu menjadi rukun-rukun perjalanan itu. Tidak nikmat sekali, karena perjalanan menjemput surga itu selalu dikelilingi oleh sesuatu yang tidak nikmat. Penderitaan selalu terjadi disini.
Tetapi, tuntutan itu bagi orang ikhlas akan sampai kepada tahap selanjutnya. Yaitu ternama sebagai mujahid. Orang yang berjuang di jalan Allah. Tidak ada kelelahan yang berkepanjangan setelah itu, sebab perjalanan itu akan segera berakhir dengan sangat memuaskan. Tetapi bagi orang-orang yang


Meyingkir dari jalan ini adalah Orang-orang yang tidak mentajdid niat, tidak membulatkan tekad ,dengan sendirinya akan kalah bahkan berhenti dari perjalanan ini. Merekalah orang-orang yang tidak merasa ikhlas, ada niatan lain selian Allah, opportunis. Yang mendominasi mereka adalah orang-orang munafik.
Maka rukun-rukun yang saya sebutkan diatas adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah gambaran AKTIFIS DAKWAH, seorang MUJAHID yang berjuang demi Al-Islam. Mereka ingin menegakkan kalimat Allah di muka bumi, dimana saja mereka berada. Menegakkan symbol-simbol islampun turut meruntuhkan symbol-simbol syetan. Maka dengan sendirinya, satanis akan terpuruk dan kebatilan akan lenyap senada dengan al-haq akan berkibar. Inilah yang mereka impikan. Inilah yang Allah, Rasul, dan orang mukmin rindukan semuanya. Inilah harapan terbesar mereka, saya, anda, dan mereka!!!
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Syah Dasrun - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger